Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

Tahun Baru, Perayaan Orang Kafir yang Diikuti Umat Islam

Gambar
Tahun Baru, Perayaan Orang Kafir yang Diikuti Umat Islam Muhammad Abduh Tuasikal, MSc https://rumaysho.com/9967-tahun-baru-perayaan-orang-kafir-yang-diikuti-umat-islam.html Simak Video  Hukum Merayakan Tahun Baru Hukum Merayakan Tahun Baru Masehi Menurut Agama Islam *Yang ada dari merayakan tahun baru adalah meniru gaya dan perayaan orang kafir. Karena perayaan semisal itu bukanlah perayaan Islam dan tidak kita temukan di masa wahyu itu turun. Para sahabat tak pernah merayakannya. Para tabi’in tak pernah merayakannnya* *Para ulama madzhab pun tak pernah menganjurkannya. Perayaan tersebut yang ada hanyalah meniru perayaan orang kafir* *Sejarah Perayaan Tahun Baru* *Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang

MAHA SUCI ALLAH DARI APA YANG MEREKA UCAPKAN

Gambar
MAHA SUCI ALLAHDARI APA YANG MEREKA UCAPKAN oleh Ustadz. Abu Muhammad Syihabuddin Al-Atsary hafidzahullah Belakangan ini, musibah demi musibah semakin kerap melanda negeri ini. Dan sebentar lagi, terkait dengan ritual tahunan yang termasuk puncak kesyirikan dan kekufuran, yaitu Hari Natal “Hari Kelahiran Tuhan”, wallâhi (demi Allâh) nyaris langit itu pecah, bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh dengan sebab ucapan dan perbuatan mereka. Sesungguhnya apa yang mereka ucapkan tersebut termasuk deretan perkataan yang paling kotor yang pernah diucapkan lisan-lisan anak manusia. Maha Suci Allâh -‘Azza wa Jalla- dari apa yang dituduhkan lisan-lisan mereka. Allâh -‘Azza wa Jalla- berfirman : وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا _ لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا _ تَكَادُ السَّمَوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا _ أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا _ وَمَا يَنْبَغِي لِلرَّحْمَنِ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا. Mereka berkata : ‘Ar-Rahmân (Tuhan Ya

Menyikapi Perayaan Tahun Baru Masehi

Gambar
Seperti yang telah kita ketahui bahwa setiap umat beragama memiliki hari-hari besar dan perayaan-perayaannya. Akan tetapi, setiap dari mereka memiliki perbedaan cara dalam merayakannya. Sebagian di antara umat beragama, ada yang memperingati hari besarnya dengan hiruk-pikuk dan pesta pora seperti berkumpul di malam hari, meniup terompet, membunyikan lonceng atau menghujani langit dengan petasan dan juga kembang api. Mereka sangat gembira ria pada tengah malam. Akan tetapi ada kelompok kedua yang berbeda dengan kelompok pertama tadi, dimana kelompok kedua ini merayakan hari besarnya dengan sunyi senyap sebagaimana yang dilakukan oleh masyarakat Bali. Apabila datang hari raya Nyepi, mereka melakukan  catur brata . Pada hari itu mereka melakukan  pati geni  (memadamkan cahaya),  pati karya  (berhenti atau tidak beraktivitas),  pati lelungan  (tidak bepergian),  pati lelanguan  (tidak mencari hiburan). Sehingga pada hari Nyepi, mereka hanya diam di rumahnya masing-masing, memad

PENJARAKAN LISANMU

Gambar
بسْـــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ Segala puji bagi Allah, yang membentangkan tangan-Nya untuk menerima taubat hamba-hamba-Nya. Salawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi-Nya, teladan bagi segenap manusia, yang menunjukkan kepada mereka jalan yang lurus menuju ampunan dan ridha-Nya. Amma ba’du. PENJARAKAN LISANMU Simak video kajian  Penjarakan Lisan - Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A. Imam An-Nawawi –rahimahullah– mengatakan, “Ketahuilah, patut bagi setiap orang untuk menjaga lisannya dari setiap perkataan, kecuali perkataan yang dia yakin perkataan itu mempunyai kebaikan, dan jika perkataan tersebut tidak ada kebaikannya, maka hendaknya ia tahan lisannya. Karena perkataan yang mubah pun dapat terseret menjadi perkataan yang haram atau makruh. Bahkan, ini sering terjadi dan sudah menjadi kebiasaan di tengah masyarakat. Dan keselamatan itu tidaklah ternilai harganya.” (Al-Adzkar, halaman 284). Ser

Bangga Menjadi Seorang Muslim

Gambar
Daftar Isi     sembunyikan   1.   Bahaya suka mengikuti kebiasaan khas non-muslim 2.   Bangga menjadi seorang muslim 3.   Jangan malu menjalankan ajaran Islam! Bahaya suka mengikuti kebiasaan khas non-muslim Di antara penyakit berbahaya di tengah kaum muslimin, yang bisa menggerogoti akidah dan akhlak kaum muslimin adalah penyakit suka meniru-niru dan ikut-ikutan terhadap kebiasaan orang-orang non-muslim. Dan ini telah dikabarkan dan diwanti-wanti oleh Rasulullah  Shallallahu ‘alaihi sa sallam , beliau bersabda, لَتَتْبَعُنَّ سَنَنَ مَن كانَ قَبْلَكُمْ، شِبْرًا شِبْرًا وذِراعًا بذِراعٍ، حتَّى لو دَخَلُوا جُحْرَ ضَبٍّ تَبِعْتُمُوهُمْ، قُلْنا: يا رَسولَ اللَّهِ، اليَهُودُ والنَّصارَى؟ قالَ: فَمَنْ “Sungguh kalian akan mengikuti perilaku-perilaku umat-umat terdahulu. Sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Sampai-sampai jika mereka masuk ke lubang  dhab  (semacam biawak), kalian pun akan mengikuti mereka.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah mereka Yahudi

Di manakah Allah (1), Keyakinan yang Benar Mengenai Sifat Allah

Gambar
 Home / Belajar Islam / Aqidah / Di manakah Allah (1), Keyakinan yang Benar Mengenai Sifat Allah   Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala aalihi wa shohbihi wa man tabi’ahum bi ihsaanin ilaa yaumid diin. Saat ini, alhamdulillah dakwah semakin tersebar luas di dunia maya. Website dakwah pun semakin menjamur. Ini adalah sesuatu yang patut disyukuri. Di samping itu dakwah kepada kepahaman menyimpang pun juga semakin tersebar. Yang terakhir ini pun sangat menyedihkan. Orang awam yang asal fitrohnya bersih akhirnya ternodai dengan berbagai macam kotoran syubhat (pemikiran sesat) yang membutakan hati. Di antaranya adalah beberapa syubhat yang dibawakan oleh para blogger anti salafi, yang menamakan blognya dengan sebutan  abusalafy . Syubhat yang ada dan cukup keras adalah mengenai pernyataan mereka bahwa Allah itu ada tanpa tempat. Ini adalah penentangan mereka terhadap aqidah Ahlus Sunnah yang menyatakan bahwa  Allah berada di atas langit dan Allah berada tinggi di ata